Skip to main content
Madrasah Pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto
Sistem pengajaran di Madrasah menggunakan metode bandongan, sorogan, talaqqi dan roisan. Bandongan adalah metode yang diterapkan dibanyak pesantren yakni Ustadz membacakan Kitab kemudian memaknainya sedangkan santri aktif mendengarkan dan mencatat. Sementara sorogan adalah metode kebalikan dari bandongan dimana santri secara satu persatu membacakan dan memaknai kitab dan Ustadz mendengarkan. Sedangkan Roisan atau syawir adalah semcam diskusi dimana seluruh santri dalam tiap kelas aktif terlibat dalam pembahasan suatu kajian yang dipimpin oleh salah seorang santri yang ditunjuk. Talaqqi lebih dikhususkan untuk pengajian Al-Qur'an sehingga kefasihan dan kesesuaian bacaan dapat langsung dipraktekkan.
Sistem kurikulum terus mengalami pembaharuan demi terciptanya model yang sesuai. Hal ini dilakukan setelah diawali dengan adanya evaluasi tahunan.
Madrasah melakukan placement test pada santri baru untuk mengukur kemampuan santri sesuai dengan tingkatan yang ada. Sedangakan Ujian Madrasah diadakan tiap semester dan tamrin/ulangan setiap 2 minggu atau sesuai dengan petunjuk Ustadz.

Madrasah Diniyyah Salafiyyah Al-Hidayah ( MDSA )
Adalah lembaga pendidikan keagamaan otonom di tingkat Awwaliyah yang berada di dalam Pondok Pesantren Al-Hidayah  Karangsuci, Purwokerto yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1995 dan diresmikan oleh Kementerian Agama pada 19 Februari 2014. Pembentukan MDSA bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran keagamaan dan pengetahuan Islam kepada para santri. Nilai-nilai dan pedoman yang diusung MDSA dalam pendidikan dan pengajarannya adalah ajaran Ahlu as Sunnah wa al Jama’ah; berkepribadian akhlakul karimah,  aplikasi tawasuth, tasamuh, tawazun dan i’tidal dalam kehidupan, serta memiliki keunggulan dalam khasanah keislaman.

Comments

Popular posts from this blog

TERJEMAH QAWA'IDUL I'LAL ILMU SHOROF (19 I'lal Lengkap)

19 KAIDAH I'LAL ILMU SHOROF KAIDAH KE 1 إذَا تَحَرَّكَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ بَعْدَ فَتْحَةٍ مُتَّصِلَةٍ فِيْ كَلِمَتَيْهِمَا أُبْدِلَتَا آلِفًا مِثْلُ صَانَ أَصْلُهُ صَوَنَ وَبَاعَ أَصْلُهُ بَيَعَ.  Apabilah ada Wawu atau Yya’ berharkah, jatuh sesudah harkah Fathah dalam satu kalimah, maka Wawu atau Ya’ tsb harus diganti dengan Alif seperti contoh  صَانَ  asalnya  صَوَنَ  , dan  بَاعَ  asalnya  بَيَعَ  . Praktek I’lal : صَانَ asalnya صَوَنَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi صَانَ . بَاعَ asalnya بَيَعَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi بَاعَ . غَزَا asalnya غَزَوَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi غزا. رَمَىْ asalnya رَمَيَ ikut pada wazan...

Komunikasi Masa Model Hub dan Black-Whitney

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang “Komunikasi” sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita sebab komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang merupakan mahluk sosial. Lalu apa itu pengertian komunikasi? Komunikasi  adalah "suatu  proses  di mana seseorang atau beberapa orang,  kelompok ,  organisasi , dan masyarakat, menciptakan, dan menggunakan  informasi  agar terhubung dengan  lingkungan  dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara  lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada  bahasa   verbal  yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan  bahasa nonverbal . Oleh karena itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari ...

Penulisan Berita, Struktur Dan Macam Macam Lead

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Berita menjadi informasi yang terbanyak diperoleh bila seseorang membaca media cetak, bahkan ada yang mengatakan bisa mencapai 90 persen, meskipun belum tentu persentasenya seperti itu bila dia memanfaatkan media elektronik. Walau jumlah berita yang dinikmati masyarkat begitu banyak, ternyata tidak mudah memberikan definisi tentang berita, bahkan Dekan Fakultas Jurnalistik dari Missou ri University, Amerika Serikat, Earl English dan Clarence Hach dalam bukunya “Scholastic Journalism” mengatakan, memberikan batasan atau definisi berita sulit karena mencakup banyak fakto dan variabel (Assegaf, 1983). B.    Rumusan Masalah 1.      Bagaimana cara penulisan berita yang baik dan benar? 2.      Apa saja struktur berita? 3.      Apa saja dan bagaimana macam macam Lead dan Headline? C.    Tujuan Penulisan Untuk mengetahui bagaimana cara penulisa...